Thursday, 19 December 2024

Narnia: The Horse And His Boy (Narnia 3)

 


The Chronicles of Narnia: The Horse and His Boy (3)
By: C.S. Lewis

Shasta adalah anak seorang nelayan, kerjanya sehari hari adalah membersihkan jaring, dan memasak makan   malam, dia sering memandang ke laut arah utara, berharap bisa ke sana, dia sering bertanya pada ayahnya dan kalau suasana hati ayahnya senang, ia hanya tersenyum, tapi kalau hati nya buruk, ia akan memukul Shasta, suatu hari, seorang bangsawan keturunan Tisroc (semoga ia selamanya kekal) menuntut untuk menginap di rumah mereka, lalu Shasta di suruh tidur di depan tempat keledai mereka, Shasta mendengar percakapan ayahnya dan sang Tarkaan, Tarkaan itu meminta membeli Shasta, ayahnya bilang kalau Shasta bukan anak kandungnya, mendengar itu Shasta terkejut, ia menghampiri kuda Tarkaan dan mengelusnya, "andai kau bisa berbicara sahabat tua" katanya, tapi sesuatu terjadi, kuda itu mennjawab, "tapi aku memang bisa" jawabnya, Shasta takjub lalu mulai bertanya tanya, tapi si kuda menyuruhnya untuk kabur, karena Tarkaan sangat jahat, sementara si kuda juga mau kabur ke narnia, Shasta menyatakan mau ikut, ia mengambil barang barang lalu berangkat, sebelum itu bertanya siapa nama kuda itu, "Breehy Hinny Brinny Hoohy Hah;" jawab si kuda, "aku tak bisa menghafalnya, bisa aku memanggilmu Bree?" kata Shasta, si kuda mengiyakan, lalu mereka berangkat.
beberapa hari kemudian, saat di hutan, Bree mendengar ada orang lain, lalu suara auman keras, Bree segera berlari, ia tahu itu singa, saat mereka sudah jauh, mereka mendengar kuda lain, kuda perempuan dengan seorang anak perempuan, sepertinya Takheena, Bree menghalangi kuda yang dipanggil Tarkhena itu Hwin, Tarkheena itu kesal, tapi akhirnya mereka duduk dan Tarkheena itu menceritakan kisahnya, "namaku Aravis, ayahku berkata aku akan di nikahkan oleh Ahoshta, seorang raja yang licik dan wajahnya mirip kera, aku menangis seharian, lalu esoknya aku, membawa Hwin ke hutan dan merobek pakaianku, bersiap bunuh diri, tapi kudaku mencegahku, meyakiniku bahwa aku bisa kabur, lalu aku pergi ke hadapan ayahku, minta izin untuk pergi mencari dewi para gadis, lalu setelah di izinkan aku pergi ke Hwin, lalu kabur," setelah cerita itu, mereka istirahat, tidur dan selanjutnya mereka ke Tashaban, kota yang megah, mereka menyamar, tapi tiba tiba Shasta di kira pangera dan di bawa kabur, sampai di istana, Shasta di beri makan, lalu setelah beberapa saat, seorang muncul di jendela, dia ternyata pangeran sebenarnya, pangeran Corin, mereka bertukar tempat dan saling tersenyum, sementara itu, Aravis bertemu dengan Lasareena, temannya dulu, Lasareena menjerit dan langsung membawaAravis ke istana, lalu di mandikan dan memilih gaun, Lasareena memang lebih tertarik pada gaun, perhiasan, dan lain lain, sementara Aravis lebih menyukai panah, lalu ia memaksa Lasareena untuk mengantarnya ke makam para raja untuk berkumpul lagi, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan, berhari hari setelahnya, bree dan hwin kelelahan, tiba tiba mereka melihat pasuka Rabadash yang merupakaan musuh, lalu ada singa mengejar, tiba tiba ia mencakar Aravis, aravis pingsan dan ada pertapa yang melindungi mereka, di suruhnya shasta agar memberitahukan raja lune untuk perang, lalu Shasta lari dan bertemu raja lune, mereka segera membawanya ikut serta, di jalan ia bertemu sang raja singa, Aslan, dia bilang bahwa selama ini ialah yang membantu shasta sepanjang hidupnya, lalu menghilang, dan shasta bertemu corin dan mereka ikut perang, semetara perang, aravis dan bree, hwin, menonton dari jauh, lalu setelah perang usai, tiba tiba, ada pangeran datang, setelah aravis lihat, ternyata, itu shasta, ternyata, namanya pangeran cor, shasta adalah pangeran kembaran corin yang hilang di culik, lalu mereka semua ke istana dan menyaksikan sidang rabadash, di akhir, aslan mengutuk rabadash menjadi keledai.
kisah itu berakhir ketika akhirnya cor menjadi raja, corin, kembarannya, menjadi si tinju petir karena ia pintar meninju, aravis dan cor lalu menikah menjadi raja dan ratu archenland, dan melahirkan Ram agung, anak mereka, dan empat sahabat itu tetap saling bertemu narnia.




No comments:

Post a Comment