1. Karang Putri
Mungkin saat para nelayan melewati batu di sebuah pantai, maka mereka tidak akan melepas pandangan mereka ke sana, karena konon katanya, pernah kadang ada putri elok suka menyanyi di sana, tapi sekarang sudah tidak lagi, karena ceritanya begini: karena ramai soal penampakan gadis itu, seorang sultan ingin melihatnya, dia lalu minta izin pada ayahnya, lalu berangkat dengan kapalnya, lalu kapalnya melihat ada gadis elok, pelayan sang sultan ingin memperingati untuk tidak mendekati, tapi sultan malah berenang ke gadis itu, tapi tiba tiba ia tenggelam, lalu gadis itu tertawa, akhirnya, ayahnya di kabari, betapa marahnya ayahnya, lalu di samperinlah gadis itu, gadis itu tertawa polos dan bernyanyi: "O, ayah, lekaslah kemari, kirimkan kudaku yang putih bersih, aku hendak berkuda di atas gelombang,kencang sebagai burung terbang!" lalu gelombang membawa gadis itu dan awan menutupi tubuhnya, lalu ia hilang, ayahnya menyangka itu jin laut,lalu saat kembali, di lihatnya sultan masih hidup! lalu di ceritakanya bahwa ia terseret ke pantai dan di rawat petani, lalu ia diantar pulang. sejak saat itu tak terlihat lagi gadis itu, tapi masih terdengar nyanyiannya.
2. Si Sungking Di larikan Kera
Sungking sedang memancing ikan, lalu datang kera bertanya, lalu yang lain bertanya, begitu seterusnya, akhirnya Sungking tak tahan dan menjawab asal, lalu kera kera marah dan Sungking di tahan, lau Sungking mendapat akal dan berpura pura lapar, lalu ia minta izin untuk memasak, lalu jika sudah siap, gong akan dibunyikan, dan kera kera boleh ikut makan, lalu Sungking masak di rumahnya, lalu sesudah siap, gong dibunyikan, lalu kera kera makan, tapi mereka pusing, Sungking menyuruh mereka di suruh untuk minum pasu, tapi beberapa saat kemudian, kera kera mati.
3. Putri yang tidak: Mempunyai hati
Alkisah ada putri yang sangat cantik, tapi dia sangat keji, dia suka membunuh kupu kupu, memukuli dayangnya, lalu putri itu sakit, tabib berkata itu karenanya tidak punya hati, istana sangat kaget, mereka lalu mencarikan hati, suatu hari ada seorang sultan yang ingin berkenalan dengan putri itu, tapi ayah sang putri bahwa putri tidak punya hati dan sangat jahat, sang sultan termenung dan berkata akan membagi hatinya dengan putri, tabib lalu di datangkan, mereka kaget, ternya sultan punya dua hati, satu kiri dan satu di kanan, lalu satu hatinya di pindahkan ke putri, sejak saat itu putri menjadi baik hati, lalu sang sultan dan putri menikah dan hidup bahagia.
4. Tukang bubur dan Tukang Cendol
Di pasar ada tukang bubur dan tukang cendol, mereka saling bersaing, saat tukang cendol tidak habis dagangannya, tukang bubur meledeknya: "Cendolmu sangat dingin di hari dingin ini, kau juga menjual onde onde yang sebegitu kecilnya! 5 pun aku bisa sekali suap!" lalu tukang cendol menantangannya, tukang bubur mencoba menelan dua sekaligus, tapi ia tersedak, orang orang tertawa, tapi tukang bubur mulai tidak bisa bernafas, lalu akhirnya tukang cendol menolongnya, untung saja, kalau tidak, tukang bubur akan mati.
5. Sabung selepas hari petang
Merapi adalah tim sepakbola bukit tinggi, nanti, mereka akan melawan Pesisir dari padang, sebelum pertandingan, mereka berkelakar dengan kapten Hamzah, lalu di mulai, Majid dan Fattah di depan, tapi Pesisir mencetak gol lebih dulu, Majid tiba tiba ke depan dan memberikan bola ke Fattah, lalu menendang ke gawang Pesisir, gol! Lalu istirahat, mereka minum, Hamzah menyemangati kawannya, lalu di mulai lagi, Majid sangat bersemangat dan menendang bola ke Fattah, Fattah sangat takut karena di hadang oleh Pesisir, lalu Fattah terjatuh, bola tertendang, dan masuk ke gawang! Golll!!! Senangnya pemain Merapi, akhirnya, mereka pulang membawa kemenangan.
6. Pak Pandir
Pak pandir ingin makan ikan, di suruh melompat ke sungai oleh bininya, dia melompat sampai luka, bininya sangat jengkel dan mencari sendiri, Pak Pandir ikut jengkel dan tidur di tikar, bininya lalu mengajak makan malam, tapi karena jengkel, Pak Pandir menolak, tapi saat istrinya mencuci piring di sungai, dia lalu makan gulai sendiri, tapi karena saat gulainya habis, dia menjilati sampai gulainya masuk matanya, saat bininya pulang, dia mengira ada hantu hutan di dapurnya, lalu ia menyadari itu pak Pandir, dia tertawa dan mengobatinya.
7. Tujuh sekali pukul
Seorang penjahit membeli selai, saat itu lalat mengerubutinya, dia lalu memukuli langsung tujuh, ia tercengang, lalu ia memutuskan untuk mengelilingi negeri, ia bertemu raksasa, ia ingin menguji si penjahit, dia melempar batu dan batu itu melayang tinggi, penjahit melempar burung, raksasa lalu memecah batu, dan penjahit lalu memeras dan mengeluarkan air, lalu raksasa mengangkat pohon sementara penjahit hanya duduk di atasnya, lalu penjahit di ajak menginap, tapi penjahit tidur di pojok kasur, lalu malam malam raksasa memukuli kasur, tapi paginya penjahit masih hidup lalu kabur, ia lalu tidur di depan istana, lalu setelah bangun ia di bawa ke istana, raja mau menguji si penjahit, ia lalu menyuruh penjahit untuk membunuh dua raksasa, lalu ia ke atas pohon dan melempari salah satu raksasa dengan batu, raksasa lainnya marah di salahi dan mereka berkelahi, dan terbunuh, akhirnya penjahit di jadikan menteri dan di nikahi oleh putri, tapi putri menyadari penjahit orang miskin, lalu di maksud di bunuh, tapi ia terbangun dan pura pura mengiggau: "memangnya aku takut pada orang di balik pintu!?" para pembunuh langsung lari pontang panting, sementara menteri cerdik ini tertawa terpingkal pingkal.
8. Burung Kenari Maharaja Kaisar
Alkisah ada burung Kenari yang sangat merdu suaranya, Kaisar memintanya untuk bernyanyi di istana, Kenari setuju, dia selalu berdiri di tempat emas, tapi dia hanya mau bernyanyi saat dia mau saja, suatu hari, seseorang memberi kaisar burung yang bernyanyi tapi hanya robot, tapi suatu hari robot itu rusak dan kaisar sakit, dia meminta agar burung kenari mau menyanyi untuknya, akhirnya burung kenari menyanyi, sang kaisar menangis dan penyakitnya berangsur sembuh, dia sangat berterimakasih, dia bertanya, apa mau si Kenari: "Aku tidak meminta apa apa, sungguh kehormatan bagiku bahwa seorang kaisar menangis mendengarku," lalu Kaisar sebagai hadiahnya memberikan kebebasan pada burung Kenari, mereka lalu hidup bahagia.
*TAMAT*

No comments:
Post a Comment