Wednesday, 9 July 2025

Animal Farm

Animal Farm
By: George Orwell


Sebuah keluarga hidup dengan penuh kemewahan dengan berbagai kandang dan hewan di halaman. Ada sapi, anjing, kerbau, angsa, sedikit kucing, berbagai ayam, dan hewan lain lainnya.
Suatu malam, Major, si babi tua, mengumpulkan semua binatang di kandangnya, ia berkata, bahwa sebentar lagi akan ada pemberontakan antara hewan dan manusia, lalu ia mengakhiri rapat malam itu dengan lagu pemberontakan yang (katanya) diajarkan ibunya, dan keesokkan harinya, Major mati.
Banyak binatang yang merasa ingin memberontak kepada manusia, akhirnya binatang binatang itu 'memberontak' kepada manusia, mereka menghambur ke rumah manusia pemiliknya, para manusia itu kaget setengah mati ketika para sapi menubruk mereka, wanita wanita dan anak anak semua kabur, para lelaki memukul anjing anjing, namun, puluhan binatang lawan beberapa manusia tidak cukup, yah ujungnya semua manusia itu lari.
Para binatang akhirnya merdeka, mereka mendirikan markas dan membentuk sebuah undang undang dan aturan untuk di tinggali semua binatang, begini kira kira undang undangnya:
1. Semua hewan hidup sejahtera.
2. Tidak ada yang boleh masuk ke rumah manusia.
3. Tidak ada yang boleh menggunakan alat/mesin Manusia.
Selama beberapa minggu lamanya, semua hewan itu hidup sejahtera, ayam ayam betina akan melahirkan anak anaknya dan sebagiannya akan dimakan oleh hewan lain, mereka juga membuat tiang dengan bendera besar di halaman, ketika berita bahwa manusia mau kembali lagi, sapi sapi segera membentuk formasi untuk melawan, dan ketika manusia manusia itu datang, mereka sembunyi di belakang gudang. Dan menyerbu secara tiba tiba dan ternyata kali ini mereka membawa beberapa peralatan, dan pertarungan ini berlangsung agak lama, walau begitu para hewan kembali menang, dan salah satu sapi yang sudah agak tua lalu sakit parah akibat pertarungan tadi, ia merasa perlu pensiun.
Para hewan yang lain setuju, mereka membiarkan si sapi pensiun, tapi karena sakitnya tambah parah, mereka membawa si sapi ke klinik hewan, dan memberitahukan ke dokter agar membawa mobil bak untuk mengangkut si sapi. Saat mobil bak itu datang, mereka melihat tulisan "jasa potong hewan." Tentu saja para hewan lain panik, tapi si sapi tua sudah diangkut, dan mobil itu pergi menjauh.
Para hewan lain sangat sedih karena si sapi tua sangat berjasa akan dua pertarungan yang lalu, mereka memberikan penghormatan terakhir, karena memang, si sapi tak pernah kembali lagi. Yang lain yakin kalau klinik itu membunuh si sapi, tapi, si dokter datang kalau si sapi mati karena ia memang sudah sekarat, dan soal tulisan itu, itu karena mobil bak itu bekas pemilik jasa itu.
Kabar datang lagi. Peternakan lain di sebelah juga telah merdeka, tapi aneh, kedua peternakan itu bermusuhan, karena saling peternakan saling iri, yang tumbuh menjadi benci. Tak bisa dihindari, perang kecil antar peternakan telah terjadi, dan peraturan yang dulu dibuat, hancur dibuatnya.
Dunia hewan berantakan.
Hewan hewan sudah lepas kendali, mereka bertingkah layaknya manusia, dan itu berbahaya. Selama sekitar satu tahun kedua peternakan itu perang kecil, burung dara yang kecil datang ke peternakan yang satu, ia mengeluh soal keadaan genting ini dan mengusulkan untuk berdiskusi, dan masing masing peternakan mengirim satu wakil untuk berdiskusi.
Untungnya kedua pihak setuju, mereka memutuskan damai, dua duanya bergabung, dan dibuat peraturan baru, semua bahagia, peternakan besar itu merdeka sampai selama lamanya.

TAMAT.


Refleksi: Ini akhirnya agak membingungkan menurutku, tapi cerita ini seru banget, aku cukup suka. :3

No comments:

Post a Comment