Saturday, 16 September 2017

Piano : The first Touch

Shaden dan Ibu yang baru aja mendingan kayanya perlu udara segar jalan ke luar, Jadi Ibu ajak Shaden main ketemuan sama teman-teman Ibu.

Di kantin Al Azhar 12 Cikarang, Shaden hanya betah sebentar, itupun setelah menghabiskan Satu gelas teh manis anget dan dua potong martabak mini. Di kasih HP liat Videonya pun sudah bosan ya Nak.. merengek terus Minta pulang. Saat di bisikin kalo Kita mau ke rumah Dede Nana, wah Shaden langsung happy banget karena di Sana banyak mainan 😍

Umi Nana selalu memberi banyak mainan warna-warni tapi Kali Ini Shaden sangat tertarik sama pianonya Mas Izzat, Anak Umi Nana yang kedua.
Piano Mas Izzat besar Dan anggun, awalnya ibu sungkan untuk izin melihat pianonya. Tapi Umi Nana malah menyuruh untuk mencoba di mainkan, wah Shaden Mana bisa menolak, langsung deh gayanya bak professional pencet Sana sini dengan happy nya, lengkap dengan gerakan membungkuk hormat Setelah turun dari kursi. Hihihihi.

Ibu berdoa semoga Ada rezeki Ayah untuk membelikanmu piano ya Nak.. Ada rezeki untuk mengirimu belajar kepada ahlinya.
Terlepas dari Masih menjadi perdebatan halal dan haramnya musik, hidupmu di zaman ini, Nak.. Akan selalu terkepung musik. karenanya ibu memilihkan The Living Music, musik yang bisa mengiramakan jiwamu. Supaya Eden bisa menghindari musik-musik yang membawamu pada khayalan dan kesesatan, the Twaddle music dengan lirik-lirik dan irama yang membuat prihatin.

Ibu juga merasa musik klasik Adalah alat yang bisa membuatmu fokus untuk mengisi hari-harimu. Tanpa perlu hampa mencari-cari kesibukan apa yang kamu perlukan.

Doakan ayah dan Ibu Punya rezekinya ya Nak..  Ibu berharap bisa mendengarkanmu memainkan Yiruma, the river flows in you.

Be Busy as a bee my dearest.
#ShadenStory
#Shaden 4y 3m